Mikrobiota Usus

Mikrobiota adalah bakteri baik (dan jahat) dalam usus Anda (kita?). Setiap manusia memiliki 1-2 kg mikrobiota usus dengan jumlah sel yang jauh lebih besar dari jumlah seluruh sel dalam tubuh kita. Di sini kami menyediakan perkembangan sains terbaru mengenai hubungan antar nutrisi, mikrobioma usus, sistem kekebalan tubuh dan kesehatan manusia.

Group by
Penelitian Terkini Mengenai HMO: Memaksimalkan Manfaatnya
Penelitian Terkini Mengenai HMO: Memaksimalkan Manfaatnya

Penelitian Terkini Mengenai HMO: Memaksimalkan Manfaatnya

Pengaruh HMO pada Perkembangan Mikrobioma Usus pada Awal Kehidupan
Pengaruh HMO pada Perkembangan Mikrobioma Usus pada Awal Kehidupan

Pengaruh HMO pada Perkembangan Mikrobioma Usus pada Awal Kehidupan

N&G
Buku Tahunan Konferensi Nutrition and Growth 2024

Buku Tahunan Konferensi Nutrition and Growth 2024

default-news-landscape
Probiotik Menurunkan Risiko Necrotizing Enterocolitis pada Bayi Prematur

Probiotik Menurunkan Risiko Necrotizing Enterocolitis pada Bayi Prematur

default-news-landscape
2nd Asia Pacific Association of Pediatric Allergy, Respirology and Immunology (APAPARI)

2nd Asia Pacific Association of Pediatric Allergy, Respirology and Immunology (APAPARI)

default-news-landscape
Penemuan Baru, Bakteri Usus Mungkin Dapat Menjadi Penyebab Gangguan Makan

Penemuan Baru, Bakteri Usus Mungkin Dapat Menjadi Penyebab Gangguan Makan

default-news-landscape
Penggunaan Antibiotik Sebelum 2 Tahun Berkaitan dengan Risiko Obesitas

Penggunaan Antibiotik Sebelum 2 Tahun Berkaitan dengan Risiko Obesitas

default-news-landscape
Bayi dapat melindungi dirinya dari infeksi

Bayi dapat melindungi dirinya dari infeksi

default-news-landscape
Peran Probiotik Pada Alergi

Peran Probiotik Pada Alergi

default-news-landscape
Studi Baru Menyoroti Penggunaan Probiotik untuk Alergi Makanan

Studi Baru Menyoroti Penggunaan Probiotik untuk Alergi Makanan

default-news-landscape
Formula pHF-W dapat menurunkan dermatitis atopik secara efektif; Hasil studi terbaru

Formula pHF-W dapat menurunkan dermatitis atopik secara efektif; Hasil studi terbaru