Probiotik Menurunkan Risiko Necrotizing Enterocolitis pada Bayi Prematur
Necrotizing enterocolitis (NEC) adalah penyebab kematian tertinggi kedua pada bayi prematur dengan cara merusak lapisan usus. ASI eksklusif memberikan perlindungan terhadap infeksi, tetapi bayi yang mengkonsumsi formula lebih rentan terhadap infeksi.
Fortifikasi probiotik di formula bayi dapat memperbaiki komposisi mikroba saluran cerna yang dipercaya dapat menjadi alternatif untuk bayi yang tidak beruntung mendapatkan ASI, tetapi mengidentifikasi strain bakteri menjadi halangan dalam penelitian yang besar. Tim peneliti dari Amerika menemukan penambahan bakteri Bifidobacterium longum subsp. infantis (B. infantis) pada formula ke tikus prematur menurunkan insiden terjadinya NEC. Penemuan yang menggembirakan ini dipublikasikan di The Journal Pediatric Research.
Peneliti mengevaluasi tikus prematur baru lahir setelah mereka diberikan susu pengganti dan susu pengganti yang diperkaya B. infantis. Tikus tersebut dipaparkan oleh oksigen rendah dalam episode singkat dan suhu dingin dalam jangka waktu 4 hari untuk menginduksi kondisi stress yang akan mengarah ke NEC. Selanjutnya usus tikus tersebut diperiksa untuk mencari bukti terjadinya infeksi.
Mereka menemukan pada tikus yang disusui tidak menderita NEC sementara tikus yang diberi formula tanpa fortifikasi 2 kali lebih berisiko menderita NEC dibandingkan dengan tikus yang diberikan formula fortifikasi. Tetapi anehnya peneliti tidak menemukan perbedaan pada lingkungan mikrobiota pada kedua kelompok tikus yan diberi formula.
Strain probiotik yang digunakan dalam studi ini yaitu B. infantis dikatakan memberikan perlindungan tambahan bila dibandingkan dengan spesies Bifidobacterium lainnya. Kemampuannya untuk menempel pada lapisan usus dan berkoloni di saluran cerna lebih baik. Hal ini berkaitan dengan perbaikan pertumbuhan bayi serta meningkatkan ketanggapan terhadap vaksin di masa kanak-kanak. Bifidobacterium infantis adalah bagian dari flora saluran cerna bayi yang mendapatkan ASI.
Berbicara mengenai temuan studi ini, Mark Underwood sebagai peneliti utama studi tersebut mengatakan, "Penemuan dalam sebuah model eksperimental dimana organisme ini secara dramatis dapat mengurangi risiko mengembangkan necrotizing enterocolitis sangatlah menggembirakan. Hal ini berpotensi menjadi strategi penting untuk pencegahan penyakit yang sulit diobati ini.”
Dipercaya perubahan lingkungan mikrobiota ini berhubungan dengan NEC, tetapi apakah NEC terjadi akibat perubahan tersebut atau disebabkan karena konsekuensi dari penyakit tersebut masih tidak jelas. Dengan memahami mekanisme dibalik NEC akan membantu membangun strategi pencegahan dan terapi yang efektif untuk melawan NEC. Studi ini sangat penting karena akan menentukan langkah kedepan untuk melakukan uji klinis pada bayi prematur.
Untuk rincian studi: -Klik di sini!