Gut-Brain Axis Dalam Kesehatan Anak: Tinjauan Komprehensif

Mikrobiota Usus Nutrisi & Penanganan Penyakit
Ditulis oleh: Muzal Kadim, MD, Ph.D, Sp.A(K) | Diterbitkan oleh: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia | ISBN: 978-623-7153-77-1
Scroll ke bawah untuk membaca atau isi formulir untuk mendapatkan versi digital yang akan dikirimkan ke email yang terdaftar di NNI Indonesia. Pastikan Anda telah login sebelum mengisi formulir tersebut.

GBA Series

 

Prakata

Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) telah disepakati oleh para ahli di seluruh dunia sebagai saat yang terpenting dalam hidup seorang anak, yang tidak tergantikan, sehingga disebut sebagai periode emas. Sejak saat perkembangan janin di dalam kandungan (270 hari) hingga ulang tahun yang kedua (730 hari), termasuk perkembangan saluran cernanya sangat menentukan kesehatan seorang anak. Nutrisi dan kesehatan selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi berbagai organ, termasuk saluran cerna dan otak seorang anak di kemudian hari.

Saluran cerna anak memiliki fungsi yang sangat kompleks antara lain pencernaan (digesti), penyerapan (absorpsi), ekskresi, metabolik, mikroflora, sistem saraf, Gut Brain Axis, pembatas dengan dunia luar (barrier) dan pertahanan tubuh baik secara fisis, biokimiawi maupun imunologis.

Gangguan pada salah satu fungsi tersebut akan berpengaruh pada kesehatan dan perkembangan anak secara umum dikemudian hari. Salah satu topik yang akhir-akhir ini banyak diteliti adalah tentang Gut Brain Axis, yaitu hubungan dua arah antara usus dan otak. Usus dapat mempengaruhi otak, sebaliknya otak juga dapat mempengaruhi usus. Mekanisme hubungan ini sebenarnya sangat kompleks dan masih terus diteliti hingga kini, namun yang sudah diketahui hingga kini hubungan tersebut terutama diperantarai oleh saraf ke 10, sistem endokrin, sistem imun, dan oleh mikroflora usus.

Gut Brain Axis ini saat ini banyak dikaitkan dengan beberapa penyakit saluran cerna anak, termasuk gangguan fungsional saluran cerna, serta gangguan perkembangan yang dikaitkan dengan otak anak, termasuk ADHD, ASD dan yang lain. Buku ini mencoba membahas tentang Gut Brain Axis ini, dari literatur dan penelitian terbaru yang sudah dilakukan hingga kini. Semoga buku ini dapat memberikan gambaran yang benar bagi pembaca, tentang topik yang sedang banyak diteliti ini.


Daftar Isi:

BAB I - Pengenalan Gut Brain Axis
BAB II - Peran Gut Brain Axis dalam Kesehatan Anak
BAB III - Peran Nutrisi terhadap Disbiosis Mikrobiota pada Anak
BAB IV -  Potensi Pengembangan Gut-Brain Axis di Masa Depan
BAB V - Kesimpulan

 

Group by
GBA book

BAB IV - Potensi Pengembangan Gut-Brain Axis di Masa Depan

Pengembangan penelitian mikrobiota usus membuka peluang untuk memahami hubungan antara sistem imun tubuh, mikrobiota usus, dan gut-brain axis. Mikrobiota usus memiliki potensi sebagai biomarker untuk mendeteksi penyakit seperti diabetes tipe 2, kanker kolon, sirosis hati, dan karsinoma hepatoseluler. Profil mikrobiota usus dapat memprediksi respons individu terhadap pengobatan dan digunakan untuk menilai keberhasilan pengobatan. Dalam bidang pediatri, diversitas mikrobiota dapat memengaruhi respon terhadap vaksin, yang dapat membuka peluang untuk peningkatan efektivitas vaksin. Fecal

Muzal Kadim, MD, Ph.D, Sp.A(K)
GBA book

BAB III - Peran Nutrisi terhadap Disbiosis Mikrobiota pada Anak

Pada Bab ini kita akan menjelajahi peran nutrisi dan probiotik dalam mengatasi disbiosis pada anak. Sebelumnya, telah kita pahami bahwa perubahan dalam komposisi mikrobiota usus dapat berdampak signifikan pada kesehatan anak, termasuk masalah immun, metabolisme, dan perkembangan neurokognitif. Pola makan, terutama yang berfokus pada serat dari buah-buahan, sayuran, dan produk tumbuhan, memiliki potensi besar dalam memengaruhi komposisi mikrobiota usus. Namun, penting juga untuk memahami bagaimana probiotik dapat menjadi alat tambahan dalam upaya memperbaiki disbiosis. Mari kita lanjutkan untuk

Muzal Kadim, MD, Ph.D, Sp.A(K)
GBA book

BAB V - Kesimpulan

Gut-brain axis adalah jaringan kompleks yang melibatkan interaksi antara berbagai sistem organ, termasuk sistem saraf, sistem imun, dan aksis hipotalamus-pituitari-adrenal, melalui perantara seperti jalur neuronal, neurotransmitter, dan metabolit mikrobiota. Gangguan perkembangan mikrobiota usus dapat berdampak pada sistem imun dan saraf, disebabkan oleh faktor seperti metode persalinan, usia kehamilan, pola makan, dan penggunaan antibiotik. Nutrisi dan perubahan pola makan dapat memengaruhi komposisi mikrobiota usus serta menjadi intervensi yang efektif dalam jangka panjang. Probiotik dapat

Muzal Kadim, MD, Ph.D, Sp.A(K)
GBA book

BAB II - Peran Gut Brain Axis dalam Kesehatan Anak

Muzal Kadim, MD, Ph.D, Sp.A(K)
GBA book

BAB I - Pengenalan Gut Brain Axis

Muzal Kadim, MD, Ph.D, Sp.A(K)