Paparan Arsen Di Utero Dapat Meningkatkan Infeksi Dan Gangguan Pernapasan Anak Pada 1 Tahun Kehidupan

2 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir dari ibu yang terpapar dengan Arsen tinggi saat hamil menunjukkan gejala gangguan infeksi pernapasan lebih sering selama 1 tahun pertama kelahiran. Air dari pipa saluran diduga menjadi sumber arsen dalam diet makanan. Arsen dapat juga berasal dari makanan seperti beras dan produk olahan beras.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Environment Health Perpective, menunjukkan kadar arsen yang tinggi pada 412 wanita hamil yang mengunakan air pipa/kran. Hal ini membantu tim peneliti untuk mengestimasi jumlah paparan arsen dalam kandungan. Setelah melahirkan, Peneliti melakukan survei melalui telepon setiap 4 bulan untuk mengukur jumlah dan tingkat keparahan gejala infeksi pernapasan di anak dalam 1 tahun pertama kelahiran.

Ditemukan bahwa anak yang terpapar dengan Arsen saat dalam kandungan mempunyai resiko infeksi yang lebih besar, berdasarkan jumlah kunjungan ke dokter dan obat-obat yang diresepkan. Bayi yang terpapar arsen tinggi dilaporkan lebih sering mengalami infeksi saluran nafas atas dan bawah serta gejala gangguan infeksi pernafasan seperti batuk-batuk.

Berdasarkan para pakar, hampir 10-15% kran air di New Hampshire mempunyaikan dungan arsen diatas batas EPA. Mereka juga menemukan halserupa di Bangladesh, wilayah yang dilaporkan mempunyai masalah pernapasan yang berhubungan dengan kandungan arsen tinggi. Secara biologis, arsen menganggu sistem imunitas dan meningkatkan kerentanan infeksi pada populasi terpapar.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa paparan arsen dapat meningkatkan resiko dan keparahan beberapa jenis infeksi. Infeksi dan gejala gangguan pernapasan saat bayi dapat menjadi tanda untuk resiko yang lebih besar di usia selanjutnya (tendensi ke arah penyakit alergi) atau gangguan pernapasan,” kata Peneliti. Kesimpulan, dilakukan analisa kandungan arsen di air pipa secara rutin untuk tindakan pencegahan.

Sumber berita: - Klik di sini!