Definisi baru malnutrisi anak untuk peningkatan pengobatan
Malnutrisi adalah masalah besar di antara bayi sakit kronis yang dirawat di rumah sakit dengan laju prevalensi antara 24 hingga 50%. Bagaimana pun, hanya sekitar 4% bayi yang terdiagnosa. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh kesalahan parameter diagnose. Untuk mengatasi masalah ini, definisi malnutrisi anak telah diperbarui untuk mencakup populai klinik akut dan populasi rawat jalan yang lebih tradisional.
American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (A.S.P.E.N.) baru- baru ini mendefinisikan malnutrisi anak sebagai “ketidakseimbangan kebutuhan dan asupan nutrisi yang menyebabkan akumulasi defisit energi, protein atau mikronutrien yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan dan akibat lain yang relevan.” Definisi ini mencakup 5 aspek diagnosa, yaitu antropometri, pertumbuhan, kekronisan, aetiologi, dan dampak terhadap status fungsional. Sebuah penelitian baru, dipublikasikan di Jurnal Nutrition and Clinical Practice (NCP), mengulas definisi baru sehubungan dengan masalah dalam penerapannya pada populasi bermasalah.
Umumnya, identifikasi malnutrisi anak fokus hanya pada pengukuran antropometri secara tradisional seperti lingkar kepala, panjang/tinggi badan dan berat badan. Hal ini dapat menyulitkan untuk memonitor anak-anak yang dirawat. Selain itu, banyak penyakit berhubungan dengan faktor inflamasi, kehilangan nutrisi, peningkatan energi ekspenditur, penurunan asupan nutrisi, atau perubahan penggunaan nutrisi dapat juga menyebabkan malnutrisi. Oleh sebab itu, para ahli merasa bahwa variabel pengganggu perlu dipertimbangkan selama penilaian malnutrisi anak.
Sumber berita : -Click Here!