Tingkat Karotenoid Dalam ASI dapat Bervariasi Berdasarkan Negara Dan Diet Ibu

2 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Malnutrisi

Sebuah penelitian terbaru oleh peneliti Amerika mengungkapkan bagaimana konten ASI dapat bervariasi sesuai dengan kebiasaan makan. Peneliti dari Purdue University menemukan bahwa kadar prekursor vitamin A yang dapat meningkatkan kesehatan, karotenoid, dalam ASI berbeda menurut negara dan kebiasaan makan. Hasilnya menemukan bahwa AS tertinggal bila dibandingkan dengan Meksiko dan China.

Kandungan karotenoid dalam ASI ditentukan oleh konsumsi buah-buahan dan sayuran seperti labu, jeruk, ubi jalar dan gelap, sayuran hijau oleh ibu selama kehamilan. Studi ini menganalisis komposisi asam lemak dan karotenoid di ASI dari 20 perempuan dari Shanghai, Mexico City dan Cincinnati yang dibagi menjadi 3 kelompok. Analisis dilakukan di empat waktu, yaitu pada minggu ke 2, 4, 13 dan 26 setelah melahirkan. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE.

Para peneliti mengumpulkan pengamatan berikut dari analisis:

• Pada minggu ke 2 setelah melahirkan:

  • Tingkat karotenoid pada ASI wanita Amerika 40% lebih rendah dari wanita Cina dan 25% lebih rendah dibandingkan wanita Meksiko.
  • Tingkat beta-karoten, prekursor vitamin A, 25% lebih tinggi di ASI wanita dari Cina dan Meksiko daripada wanita dari AS

• Selama tahap laktasi:

  • Pada semua tahapan laktasi kecuali saat minggu ke-13, kadar lutein di ASI wanita Cina adalah yang tertinggi. Lutein, merupakan karotenoid yang penting bagi kesehatan mata dan otak bayi.
  • Wanita dari AS, secara konsisten memiliki tingkat lycopene yang lebih tinggi pada ASInya dibanding dengan wanita dari China. Lycopene, yang berasal dari tomat, berperan dalam kekebalan dan perlindungan terhadap penyakit inflamasi.

Para peneliti juga mengevaluasi kandungan karotenoid plasma dari ibu menyusui dari AS dan bayinya. Mereka menemukan bahwa konsentrasi karotenoid dalam ASI sangat berkorelasi dengan tingkat karotenoid dalam plasma ibu dan bayi, kecuali untuk likopen.

Temuan studi ini menunjukkan bahwa wanita menyusui kurang dalam mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Kesimpulannya, para peneliti mengatakan, "Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa karotenoid penting bagi ibu dan bayi. Wanita menyusui disarankan untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran seperti yang direkomendasikan dalam pedoman diet. Selama bayi Anda senang, jangan menghindari sayur dan buah berwarna oranye terang atau kuning maupun sayuran berdaun dari diet Anda."

Sumber berita: - Klik di sini!

http://www.sciencedaily.com/releases/2015/06/150610161738.htm