Metode Baru Untuk Menenangkan Bayi Yang Dapat Membantu Bayi Prematur Menambah Berat Badan
Bayi premature menghadapi banyak kesulitan untuk makan. Karena mereka lahir lebih awal, mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk tidur dan berinteraksi lebih sedikit dibanding bayi yang cukup bulan.
Studi yang didanai oleh National Institutes of Health telah mengembangkan metode intervensi dimana ibu menstimulasi bayi premature secara social maupun fisik sebelum makan. Peneliti menemukan bahwa metode ini bisa membantu bayi premature makan dengan baik sehingga dapat menaikkan berat badan.
Dalam journal Advances in Neonatal Care, studi melibatakan 183 ibu dan bayi premature mereka yang lahir antara minggu ke-29 hingga minggu ke-34 kehamilan. Setengah dari pasangan ibu-bayi dialokasikan untuk kelompok intervensi, sedangkan separuh lainnya diberi petunjuk umum tentang perawatan bayi prematur. Intervensi yang diberikan kepada kelompok intervensi dibagi dalam 2 bagian; (1) mengajarkan ibu mengintervensi bayi secara Auditory, Tactile, Visual dan vestibular (ATVV), dan (2)mengajarkan ibu untuk dapat memahami tanda-tanda lapar pada bayi prematur. Peneliti kemudian mengevaluasi kemampuan member makan bayi pada kedua kelompok.
Langkah-langkah yang terlibat dalam intervensi ATVV adalah sebagai berikut:
- Ibu berbicara kepada bayi secara lembut dengan nada menenangkan untuk membuat bayi terjaga
- Selama 10 menit, ibu menelentangkan bayi dan memijat kepala, dada, perut dan lengan dengan lembut.
- Di 5 menit terakhir, ibu menggendong bayi di lengannya sambil mengayunkannya secara perlahan.
- Selama proses tersebut, ibu mempertahankan kontak mata dengan bayi.
Langkah 1 sampai 5 diulangi dua kali sehari sejak bayi berusia 31 minggu dan berlanjut hingga 1 bulan setelah tanggal kelahiran seharusnya (apabila bayi terlahir secara normal). Dalam bagian kedua dari intervensi, ibu diajarkan untuk dapat memahami tanda-tanda lapar pada bayi prematur. Misalnnya, saat kelaparan bayi cukup bulan akan menangis, sedangkan bayi premature hanya akan menarik tangan ke arah mulutnya.
Peneliti menemukan bayi pada kelompok intervensi menunjukkan kemampuan makan yang lebih baik dan memiliki berat badan yang rata-rata lebih dibandingkan bayi dari kelompok lain. Bayi kelompok intervensi juga tumbuh lebih cepat selama 5 hari terakhir mereka di rumah sakit dibanding bayi di kelompok kontrol. Bayi di kelompok intervensi memiliki kemampuan yang lebih baik untuk melakukan gerakan mulut yang diperlukan untuk makan dibandingkan kelompok control.
"Bayi prematur yang berat badannya tidak bertambah dengan cukup, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki hambatan dan bahkan gangguan dalam kemampuan kognitif dan keterampilan motoriknya," kata para peneliti. Dengan demikian, intervensi sederhana ini dapat membantu bayi premature untuk dapat makan melalui mulut lebih awal.
Sumber berita :-Klik di sini!
If you liked this post you may also like