Kurangnya Kenaikan Berat Badan Pada Kehamilan Dapat Mempengaruhi Janin Laki-laki

2 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Berat Badan Lahir Rendah Malnutrisi

Biasanya, wanita peduli mengenai kelebihan berat badan selama kehamilan. Namun, jika kekurangan berat badan terbukti berbahaya juga. Para ilmuwan dari University of Georgia menemukan bahwa kenaikan berat badan yang tidak memadai pada kehamilan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup pada janin laki-laki pada khususnya.

Diterbitkan dalam PLoS ONE jurnal, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan berat badan selama kehamilan pada rasio jenis kelamin saat lahir dan rasio jenis kelamin pada kematian janin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa janin laki-laki memiliki kerentanan yang lebih tinggi untuk kondisi yang buruk di dalam rahim dari pada janin perempuan. Juga, embrio laki-laki berbeda dengan perempuan yang secara metabolik dan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang berbeda.

Para ilmuwan menganalisis data dari Pusat engendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) situs Statistik Vital, yang memberikan informasi mengenai lebih dari 68 juta kelahiran tunggal di Amerika Serikat antara tahun 1990 dan 2012. Mereka kemudian menentukan etnis ibu dan berat badan selama kehamilan juga sebagai jenis kelamin bayi dan usia kehamilan tersebut.

Mereka menemukan bahwa wanita yang kenaikan berat badannya 10 kg selama kehamilan menghasilkan proporsi yang jauh lebih rendah dari keturunan laki-laki dibandingkan anak perempuan. Proporsi kelahiran anak laki-laki lebih rendah bahkan ketika kelompok ini dibandingkan dengan perempuan yang memperoleh lebih dari 10 kilogram. Mereka juga menemukan bahwa pada usia kehamilan 6 bulan, tingkat kematian janin laki-laki jauh lebih tinggi pada wanita yang peningkatan berat badannya sedikit selama kehamilan dibandingkan dengan mereka yang kenaikan berat badannya lebihtinggi.

"Hubungan yang hampir sempurna dimana proporsi laki-laki naik dengan jumlah kilogram yang diperoleh selama kehamilan. Bagi saya, eratnya hubungan menunjukkan bahwa penambahan berat badan dan rasio jenis kelamin pada saat kelahiran, pada kenyataannya, secara langsung berhubungan dan bahwa hubungan ini tidak didorong oleh variabel terkait lainnya, "kata ilmuwan Kristen Navara.

Para ilmuwan menunjuk efek ini dengan tingkat metabolisme yang lebih tinggi pada janin laki-laki yang menunjukkan kebutuhan yang lebih tinggi kalori untuk keberhasilan perkembangan. Penelitian lebih lanjut di daerah ini diperlukan untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap memaksimalkan kemungkinan bertahan hidup janin.

Sumber :

http://www.medicalnewstoday.com/articles/286965.php