Studi Mengidentifikasi Pemicu Protein Untuk Proses Stres Di Otak
Stres adalah suatu kondisi multi-faktorial dan sekarang telah diketahui bahwa pemicu protein di otak memicu hormon kaskade yang khas pada stres. Protein, bernama sekretagogin, mungkin bertanggung jawab terhadap pelepasan Corticotropin Releasing Hormone (CRH), yang memungkinkan proses stres di otak ini dikirimkan ke pituitari lalu diteruskan ke organ lain. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal EMBO.
Setelah mengalami stres, hipotalamus akan memberikan respon dengan cara mengaktifkan CRH yang pada gilirannya akan merangsang produksi dan pelepasan hormon ACTH dari kelenjar pituitari dalam aliran darah. Hormon ACTH akan mengaktivasi kelenjar adrenal untuk produksi dan pelepasan kortisol dan hormon stres lainnya. BIla siklus ini terganggu maka stres akut maupun kronis tidak mungkin muncul.
“Namun bila keberadaan sekretagogin, sebuah protein yang terikat kalsium, akan ditekan maka CRH mungkin tidak akan dilepaskan ke hipotalamus otak sehingga mencegah terjadinya pemicu respon hormon untuk stres di tubuh,” jelas Tibor Harkany, salah satu peneliti. Menariknya, para peneliti telah menemukan sekretagogin 15 tahun yang lalu sehubungan dengan penelitian pankreas.
Konsekuensi dari stres dapat berkisar antara gejala yang sesekali terjadi seperti sakit kepala dan tinitus sampai ke peningkatan risiko gangguan lain seperti hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes bahkan osteroporosis. Sebuah penemuan dimana protein berhubungan dengan stres telah membuka kesempatan dimana hal ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengobati stres pada individu yang menderita depresi, kelelahan, gangguan stres paska-trauma dan juga stres kronis.
Sumber berita: Klik Disini!
If you liked this post you may also like