Makan Bersama Keluarga, Tidak Hanya Sekedar Tradisi
Kebersamaan keluarga dan obrolan di meja makan tampaknya menjadi hal yang ketinggalan jaman bagi generasi saat ini. Namun, satu hal dimana seharusnya orang tidak segera mengakhiri tradisi ini adalah bahwa makan bersama tidak hanya mempererat bonding antar anggota keluarga namun juga meningkatkan kesehatan, demikian hasil dari sebuah penelitian.
Peneliti dari the University of Minnesota and Columbia University meneliti apakah frekuensi makan bersama keluarga di masa remaja akan memberikan perlindungan untuk mencegah kelebihan berat badan dan obesitas di masa dewasa.
Mereka menemukan bahwa makan bersama keluarga 1-2 kali per minggu semasa anak-anak dapat mencegah obesitas atau kelebihan berat badan di masa dewasa muda. Hasil penelitian telah dipublikasikan di The Journal of Paediatrics.
Untuk penelitian, peneliti menggunakan data dari proyek EAT (Eating and Activity among Teens), sebuah penelitian longitudinal selama 10 tahun yang melibatkan 2287 subjek. Mereka menguji variabel yang berkaitan dengan berat badan seperti asupan makanan, aktivitas fisik dan perilaku mengontrol berat badan pada remaja dan memberikan pertanyaan kepada para subjek mengenai frekuensi makan bersama keluarga dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Peneliti menemukan bahwa :
* 10 tahun kemudian, remaja yang tidak pernah makan bersama dengan keluarganya, 60% mengalami kelebihan berat badan dan 29% obes
* Makan bersama keluarga paling tidak 1-2 kali per minggu selama masa remaja secara signifikan berhubungan dengan kemungkinan menurunkan risiko kelebihan berat badan atau obes pada 10 tahun kemudian dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah makan bersama keluarga di kala remaja.
Para peneliti yakin bahwa makan bersama keluarga dapat memberikan efek perlindungan untuk mencegah obesitas atau kelebihan berat badan dengan memberikan kesempatan untuk terikat secara emosional dengan anggota keluarga. Makan bersama dengan keluarga juga cenderung lebih sehat karena mereka memasukkan menu makanan seperti buah, sayuran, kalsium dan biji-bijian utuh.
Lebih jauh lagi, remaja yang makan bersama dengan keluarganya akan mengambil contoh perilaku makan dan pilihan makanan sehat dari keluarganya.
Berbicara tentang penelitian, ketua peneliti Dr. Jerica M. Berge mengatakan, “Penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi di lingkungan rumah, seperti makan bersama keluarga, yang dapat mencegah kelebihan berat badan/obesitas melalu transisi menuju masa dewasa.” Ia juga menyarankan bahwa sangat penting untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang pentingnya makan bersama keluarga untuk mencegah obesitas atau kelebihan berat badan.
Banyak inisiatif upaya pencegahan telah dilakukan untuk melawang meningkatnya obesitas di masa dewasa. Penelitian ini menggarisbawahi tentang pentingnya sebuah praktek sederhana duduk makan bersama yang telah banyak dilupakan orang untuk mencegah obesitas.
Untuk detil penelitian:-klik disini!
http://www.sciencedaily.com/releases/2014/10/141003135258.htm
If you liked this post you may also like