Modifikasi Gaya Hidup Selama Kehamilan dapat Mencegah Obesitas pada Anak-anak

2 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Malnutrisi

Sejumlah penelitian menemukan bahwa berat bayi lahir yang tinggi memiliki peningkatan risiko obesitas pada masa anak-anak atau dewasa. Masalah utama, obesitas, dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Umumnya, modifikasi gaya hidup yang disarankan untuk mengelola obesitas dan efek perlindungan dari modifikasi ini ditunjukkan oleh sebuah studi baru-baru ini.

Sebuah tim peneliti Australia yang tergabung dalam Uni Eropa telah menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang dinasihati berbagai pilihan gaya hidup cenderung lebih rendah kemungkinan memiliki bayi dengan berat lahir yang tinggi. Proyek melibatkan tim peneliti dari 36 institusi di 15 negara dari Eropa, Amerika Serikat, dan Australia. Mereka telah bergabung untuk mempelajari pengaruh nutrisi pada awal pemrograman dan faktor gaya hidup pada tingkat obesitas dan gangguan terkait.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism. Sebagai bagian dari studi ini, para peneliti mengikuti lebih dari 2.200 ibu obesitas selama kehamilan. Mereka menyarankan setengah dari peserta untuk mengubah kebiasaan makan mereka, termasuk saran untuk meningkatkan jumlah porsi buah dan sayuran per hari dan mengurangi asupan makanan tinggi karbohidrat olahan dan lemak jenuh. Para wanita ini juga didorong untuk meningkatkan aktivitas fisik dalam bentuk berjalan dan aktivitas insidentil.

Para peneliti menemukan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang menerima saran faktor gaya hidup kemungkinannya untuk memiliki berat lahir tinggi 18% lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang hanya diberi perawatan standar.

Hasil ini telah membantu menjelaskan mekanisme bahwa gaya hidup dan program nutrisi selama kehamilan dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh. Dengan mengikuti modifikasi nutrisi dan gaya hidup sederhana, seseorang dapat mengurangi risiko obesitas dan penyakit metabolik.

Untuk keterangan lebih lanjut bisa di dilihat pada tautan berikut : 

http://www.sciencedaily.com/releases/2014/10/141006113922.htm?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed:+sciencedaily/health_medicine/nutrition+(Nutrition+News+--+ScienceDaily)