Tambahkan Susu dan Hasil Olahannya dalam Menu Makan sebagai Sumber Lemak untuk Pencegahan Diabetes

3 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Malnutrisi

Salah satu hal umum yang dianggap sebagai diet “sehat” adalah saat kandungan lemak dibatasi. Namun, sebuah penelitian di Eropa baru-baru ini menunjukkan bahwa lemak dalam produk susu dan hasil olahannya sebenarnya menguntungkan dan dapat membantu mengurangi risiko terkena diabetes. Studi ini menemukan bahwa subyek yang mengkonsumsi 8 porsi atau lebih produk susu tinggi lemak per hari memiliki risiko 23% lebih rendah terkena diabetes tipe-2 dibandingkan dengan mereka yang hanya makan 1 porsi atau kurang. 

Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh makanan yang mengandung lemak, diklasifikasikan menurut kadar lemak dan kaitannya dengan risiko diabetes tipe-2. Hasil penelitian ini dipaparkankan dalam pertemuan tahunan the European Association for the Study of Diabetes (EASD) di tahun ini. 

Penelitian ini melibatkan 26.930 orang, yang sebagian besar adalah perempuan, berusia 45-74 tahun dari populasi penelitian Malmö Diet and Cancer cohort. Catatan diet dicatat dengan menggunakan metode recall yang dimodifikasi. Pemodelan digunakan untuk memperkirakan rasio hazard (HR) dari kejadian diabetes pada jumlah energi disesuaikan asupan makanan. Model penelitian disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, musim, jenis metode penilaian diet, asupan energi total, IMT, aktivitas fisik saat waktu luang, merokok, konsumsi alkohol dan pendidikan. 

Para peneliti menemukan bahwa peningkatan asupan produk susu tinggi lemak (8 porsi atau lebih sehari) berkaitan dengan rendahnya risiko diabetes tipe 2 sebesar 23% diantara kelompok yang mengkonsumsi lemak susu tertinggi (20% dari peserta) dibandingkan dengan kelompok yang mengkonsumsi lemak susu terendah (1 porsi sehari).

Para peneliti juga melihat efek dari mengkonsumsi produk susu tinggi lemak tertentu seperti krim dan susu fermentasi tinggi lemak terhadap diabetes tipe-2. Mereka menemukan :

* Penurunan risiko pengembangan diabetes tipe 2 sebesar 15% pada individu dengan konsumsi    krim lebih tinggi dibandingkan individu dengan tingkat konsumsi yang lebih rendah. (30 ml    atau lebih per hari dengan tingkat konsumsi paling tinggi sebesar 20% dibandingkan 0.3 ml    sehari atau kurang dengan tingkat konsumsi paling rendah sebesar 20%). 

*Penurunan risiko pengembangan diabetes tipe 2 sebesar 20% pada individu dengan konsumsi   susu fermentasi tinggi lemak yang tinggi dibandingkan individu dengan tingkat konsumsi   yang lebih rendah (180 ml / hari, 10% konsumen versus non-konsumen, 60% dari peserta).

Para peneliti menemukan bahwa tingginya asupan daging dan produk berbahan baku daging, terlepas dari kandungan lemaknya, berhubungan dengan peningkatan risiko pengembangan diabetes tipe 2. 

"Pengamatan kami mungkin berkontribusi untuk mengklarifikasi temuan sebelumnya mengenai lemak dan sumber makanannya dalam kaitannya dengan tipe-2 diabetes. Risiko menurun pada tingginya konsumsi produk susu tinggi lemak, tetapi bukan dari produk susu rendah lemak, menunjukkan bahwa lemak susu, setidaknya sebagian, menjelaskan asosiasi perlindungan antara asupan susu dan diabetes tipe-2, " pungkas penulis penelitian Dr Erickson. 

Untuk rincian studi -Klik pada tautan di bawah ini :

http://www.sciencedaily.com/releases/2014/09/140915202955.htm?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed:+sciencedaily/health_medicine/nutrition+(Nutrition+News+--+ScienceDaily)