Penelitian Nestlé studies mengungkapkan Strategi agar Anak Makan Lebih Banyak Sayuran

3 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan

Makanan seimbang penting untuk perkembangan kesehatan anak, tapi membiasakan anak-anak untuk makan sayuran dapat menjadi suatu masalah. Namun demikian, dua penelitian terbaru telah mengungkapkan strategi yang berbeda untuk mendorong anak-anak makan lebih banyak sayuran.

Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan memasak, makan lebih banyak sayuran

Penelitian pertama, dilakukan oleh Nestlé dan diterbitkan dalam jurnal Appetite, menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat untuk menyiapkan makanan mereka sendiri, makan lebih banyak sayuran daripada mereka yang tidak terlibat dalam proses memasak. Perbedaan ini terlihat secara signifikan.

Empat puluh tujuh orang tua bersama dengan seorang anak berusia antara 6 dan 10 tahun, diminta untuk menyiapkan makanan yang terbuat dari berbagai unsur, termasuk ayam tepung, salad, kembang kol dan pasta. Dalam percobaan ini, separuh anak-anak terlibat dalam pembuatan makanan - menyusun salad dan membantu orang tua mereka melapisi potongan ayam - sementara anak-anak yang lain bermain selagi orangtua mereka menyiapkan makanan. 

Penelitian ini menemukan bahwa anak-anak yang ikut memasak bersama orang tua makan salad 76% lebih banyak dan ayam 27% lebih banyak. Ditemukan pula bahwa anak-anak ikut terlibat dalam proses memasak memiliki emosi yang lebih positif dan kebanggaan serta merasakan kenikmatan lebih dalam makan. 

Selanjutnya, ahli gizi akan mempelajari efek jangka panjang dari anak-anak yang ikut terlibat kegiatan memasaka dengan orang tua untuk melihat bagaimana hal ini dapat membentuk pola konsumsi dan pilihan makanan mereka.

Lebih banyak jenis sayuran yang ditawarkan, lebih banyak pilihan

Penelitian kedua dilakukan oleh Zurich’s ETH University  dan Nestlé dan diterbitkan dalam jurnal Public Health Nutrition  menunjukkan bahwa memberikan lebih banyak jenis dan variasi sayuran  kepada anak-anak meningkatkan junlah sayur mereka pilih untuk dimakan. 

Seratus anak berusia 7 sampai 10 tahun diundang untuk memilih dan melayani diri mereka sendiri dengan mengambil makanan dari meja prasmanan kecil berisi potongan ayam, pasta, wortel rebus dan kacang-kacangan. Anak-anak secara acak ditugaskan untuk mengambil satu atau dua sayuran.

Mereka yang ditawarkan dua pilihan, secara signifikan terlihat mengambil lebih banyak sayuran, tetapi menariknya, mereka tidak mengambil makanan dengan kandungan kalori yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memilih makanan padat nutrisi. Bahkan anak-anak yang mengatakan bahwa mereka tidak menyukai sayuran mengambil lebih banyak sayuran ketika ditawari dua sayur dibandingkan yang ditawari hanya satu jenis sayuran. 

Para peneliti menjelaskan bahwa “norma-konsumsi” ini menunjukkan bahwa jika anak-anak diberi beberapa makanan yang berbeda untuk dipilih dan diberi kebebasan untuk memilih sendiri, mereka akan mengambil setidaknya semua makanan untuk dicicipi rasanya. 

Rasa semua hidangan.

Dengan demikian, ketika anak-anak diberi pilihan makanan sehat yang lebih bervariasi, pada akhirnya, mereka akan mengambil makanan yang lebih kaya gizi. 

Para peneliti menyimpulkan bahwa menawarkan berbagai jenis sayuran untuk anak-anak dapat menjadi strategi yang sederhana dan efektif untuk mendorong mereka makan lebih banyak sayuran dan lebih sehat.

Mendorong anak-anak untuk menyukai sayuran 

Nestlé juga baru-baru ini menerbitkan sebuah panduan gratis “kebun sayur” yang membantu guru dan orang tua membuat kebun sayur organik dengan anak-anak - suatu kegiatan yang telah terbukti mampu mendorong anak-anak untuk makan lebih banyak buah dan sayuran sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan.

http://www.nestle.com/asset-library/documents/nutrition_health_wellness/vegetable-gardening-booklet.pdf

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0195666314001573

http://blog.journals.cambridge.org/2013/11/nudge-children-to-eat-more-vegetables/