Pengenalan Berlebih Anak-Anak terhadap Produk Makanan Tidak Sehat

4 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan

Penemuan terbaru menginvestigasi perkembangan dari pengetahuan anak-anak terhadap merk suatu makanan yang sering diiklankan di televisi – baik yang menyehatkan maupun tidak – menunjukkan bahwa anak-anak usia pra sekolah lebih tertarik pada makanan dan minuman tidak sehat dibanding yang sehat.

Dipimpin oleh Mimi Tatlow-Golden dari University College Dublin (UCD), tim peneliti menunjukkan 172 anak Irlandia berusia Antara 3 dan 5 tahun, logo dari 9 merk makanan dan minuman sehat dan tidak sehat. Setiap anak ditanyakan nama makanan dan minumannya, menerangkan dan menjodohkan logo yang sesuai dengan produk yang dimaksud. 

Merujuk pada Tatlow-Golden, penemuan ini menunjukkan pengetahuan anak terhadap merk berhubungan dengan kebiasaan menonton televise dan kebiasaan makan orang tua mereka.

“Penemuan ini menyarankan bahwa kita perlu melihat lingkungan marketing keseluruhan pada semua kelompok usia, tidak hanya sekedar iklan televise. Hal ini menunjukkan bahwa efek marketing dapat melalui orang tua yang memilih makanan untuk diri mereka sendiri dan untuk anak-anaknya. Penemuan ini juga memusatkan kesempatan untuk mendidik keluarga dan anak-anak usia pra sekolah” menurutnya. 

Tim peneliti menambahkan bahwa  pemilihan rasa, kebiasaan makan, dan pengetahuan kita mengenai makanan dibentuk pada awal kehidupan dan lebih mudah diubah pada saat itu.

“Kebiasaan makan orang tua berhubungan dengan pengetahuan anak-anak mengenai makanan tidak sehat, oleh karena itu pendidikan orang tua dan intervensi keluarga sangat penting,” menurut study co-author, Dr Ellis Hennesy. “pendidikan pangan dalam pra sekolah juga membutuhkan dukungan secara kreatif. Hal ini harus termasuk mengajarkan anak-anak apa yang tidak sehat – tidak hanya apa yang baik bagi mereka – karena mereka memiliki pemahaman yang rendah dalam hal ini, tetapi mereka memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap merk makanan yang tidak sehat.” 

Tim peneliti Irlandia mengatakan implikasi lebih jauh dari pekerjaan mereka merupakan hambatan marketing dari makanan tidak sehat harus diperluas dari iklan televise; dan program pencegahan obesitas yang terfokus pada keluarga harus dimulai sebelum anak berusia 3 tahun.  

Detail Penelitian 

“Karena pengetahuan merk makanan merupakan precursor dari permintaan dan pembelian makanan, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan merek makanan anak-anak dan prediksi social dan lingkungannya”, terang tim penelitian.

“Menurut pengetahuan kami, ini merupakan akun komprehensif pertama dari pengembangan pengetahuan merk makanan/minuman anak, dan juga yan pertama dengan rasional yang jelas dari merk tertentu, yang terpilih dari merk makanan dan minuman yang paling sering diiklankan pada anak (usia 4-6 tahun) secara langsung di televisi.

Mereka menanamkan hal ini terjadi karena penelitian sebelumnya memeriksa konsumen umum dan makanan dengan tinggi lemak, gula, dan garam, tujuannya saat itu adalah focus pada merk makanan – dan memilih baik jenis yang sehat maupun tidak sehat.

Dengan pengukuran tiga formulir dari pengenalan merk makanan dan mengingat kembali merk tersebut, memberi nama tipe produk, dan menjodohkan gambar dengan produk, tim tersebut dapat mempertimbangakan sebaik apa anak-anak mengenal sebuah merk.

“Anak-anak memiliki tingkat pengenalan yang tinggi terhadap merk makanan (penjodohan gambar) tetapi lebih rendah kemampuannya untuk mengingat kembali tipe produk atau nama produk.”

Selain itu, tim peneliti menemukan bahwa kelompok usia 3 dan 4 tahun merupakan waktu dimana pengetahuan terhadap merk makanan meningkat secara signifikan. 

“Hal ini terjadi sebelum pemahaman anak-anak terhadap makanan sehat meningkat (Antara 4 dan 5 tahun), seperti yang kami temukan dalam penelitian lain pada kelompok yang sama di anak-anak usia pra sekolah’” menurut Tatlow-Golden dan koleganya. 

Kemudian, tim peneliti juga melaporkan bahwa pengetahuan anak-anak akan merk produk mankanan tidak sehat lebih banyak dibandingkan makanan sehat – contohnya pada usia 5 tahun, anak-anak dapat kenal hampir seluruhnya produk makanan tidak sehat, tetapi hanya separuhnya dari produk makanan sehat.

“Apakah hal ini merefleksikan iklan televisi yang terlalu memperlihatkan produk tidak sehat? Kita tidak percaya : seluruh merk dalam peneilitian merupakan 20 produk teratas dari makanan, minuman, dan makanan cepat saji, dan beberapa merk makanan sehat memiliki tingkat keterlihatan yang lebih tinggi dibandingkan makanan tidak sehat.” 

Sumber: Appetite Volume 80, 1 September 2014, Pages 197–203,

"Young children's food brand knowledge. Early development and associations with television viewing and parent's diet"

Authors: Mimi Tatlow-Golden, Eilis Hennessy, Moira Dean, Lynsey Hollywood

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0195666314002177

Untuk keterangan lebih lanjut bisa dilihat di tautan berikut : 

http://www.foodnavigator.com/Science-Nutrition/Children-recognise-unhealthy-foods-brands-more