Penelitian tentang Roti Tawar dan Kesehatan Usus : Meningkatkan Jumlah Lactobacillus

3 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan

Roti putih terbuat dari gandum halus dapat mendukung level Lactobacillus dalam saluran cera, menurt pendapat para ahli. Diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, peneliti dari Spanyol menginvestigasi pengaruh diet yang mengandung mikrobiota – terutama pada serat dan polifenol. Temuan yang ada menunjukkan bahwa roti putih merupakan makanan utama daari hemiselulosa larut air dalam diet dan produk yang berhubungan positif pada level Lactobacillus yang lebih tinggi pada saluran cerna – “ mungkin merupakan temuan yang paling baru dalam penelitian kami”. 

“Untuk mengetahui efek prebiotic dari sereal  tela dikaitkan dengan makanan mengandung gandum utuh karena kandungan seratnya yang tinggi. Bagaimana pun juga, hasilnya mengungkapkan bahwa konsumsi gandum halus, sering berharga lebih rendah dalam hal ini, dapat menguntungkan modulasi mikrobiota usus”, tulisnya. Penemuan ini menarik, menurut mereka, sebagai makanan halus seperti roti putih banyak dikonsumsi di masyarakay Barat.

Peneliti menyarankan jumlah Lactobacillus dapat menjadi hasil dari kandungan hemiselulosa (serat pangan) dan kandungan pati dalam roti putih. Meskipun, mereka menambahkan hal itu sulit untuk memastikan berapa banyak pati resisten berasal dari makanan itu sendiri.

Mereka menambahkan bahwa memungkinan peningkatan jumla Lactobacillus dapat menurun pada type makanan lain yang dikonsumsi dengan roti, meskipun menambahkan mereka tidak menemukan hubungan seperti antara salah satu bahan makanan ini dan mikrobiota usus.

Penelitian diet penuh penting untuk kesehatan usus

Penelitian ini juga ditemukan flavonoid dan pectin pada feses orange B.coccoides dan C. leptum. Dalam temuan, para peneliti mengatakan penelitian kesehatan usus di masa depan harus fokus pada diet luas daripada senyawa terisolasi karena keterkaitan diet-mikrobiota jauh lebih kompleks daripada dampak senyawa tunggal.

"Sebagian besar penelitian tentang diet dan mikrobiota usus secara tradisional berfokus pada efek dari komponen makanan tunggal (serat larut biasanya) bertindak sebagai prebiotik untuk mempromosikan pertumbuhan beberapa kelompok bakteri menguntungkan, seperti Lactobacillus atau Bifidobacterium," tulis mereka.

Pengukuran Gizi

Sebuah penelitian yang melibatkan 37 orang dewasa sehat – 27 wanita dan 11 pria berusia Antara 56 dan 57 tahun. Peserta diukur menggunakan kuesioner frekuensi makanan semi kuantitatif yang terdiri dari 160 jenis makanan. Setiap peserta ditanyakan makanan apa yang mereka konsumsi dan jumlahnya serta contoh feses dilihat untuk komposisi nutrisinya. 

Journal of Agricultural and Food Chemistry 2014, Volume 63 (23), pages 5330-5336. “Pilot Study of Diet and Microbiota: Interactive Associations of Fibers and Polyphenols with Human Intestinal Bacteria” Authors: A. Cuervo, L. Valdés, N. Salazar, CG. De los Reyes-Gavilán, P. Ruas-Madiedo, M. Gueimonde and S. González

Untuk keterangan lebih lanjut bisa dilihat di tautan berikut :

http://www.nutraingredients.com/Research/White-bread-gut-health-Promotes-Lactobacillus-levels-study