Pola Makan yang Buruk Sebelum Kehamilan Dikaitkan dengan Kelahiran Prematur

2 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Berat Badan Lahir Rendah

Penelitian dari University of Adelaide untuk pertama kalinya telah menegaskan bahwa sekitar 50% wanita yang kurang gizi sebelum mereka menjadi hamil lebih mungkin untuk mengalami kelahiran prematur dibandingkan mereka yang mempunyai pola diet sehat. Para peneliti di University of Adelaide Robinson Research Institute meneliti pola diet lebih dari 300 wanita di Australia Selatan untuk lebih memahami kebiasaan makan mereka sebelum hamil.

Ini adalah studi pertama dari jenisnya untuk menilai diet wanita sebelum konsepsi dan hubungannya dengan hasil saat lahir.

Hasilnya, yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa wanita yang secara konsisten mengkonsumi diet tinggi protein dan buah sebelum menjadi hamil, lebih rendah kemungkinannya untuk memiliki kelahiran prematur, sementara 50% wanita yang secara konsisten mengkonsumsi diet tinggi lemak dan gula serta makanan cepat saji lebih mungkin untuk memiliki kelahiran prematur.

"Kelahiran prematur merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan terjadi pada sekitar satu dari 10 kehamilan secara global. Apa pun yang bisa kita lakukan untuk lebih memahami kondisi yang dapat menyebabkan kelahiran premature, sangat penting untuk meningkatkan kelangsungan hidup dan kesehatan jangka panjang anak-anak ini," kata penulis utama dari penelitian ini, Dr Jessica Grieger, Posdoctoral Research Fellow dengan Robinson Research Institute, yang berbasis di Rumah Sakit Lyell McEwin.

"Dalam penelitian kami, wanita yang mengonsumsi makanan kaya protein seperti daging tanpa lemak, ikan dan ayam, serta buah-buahan, biji-bijian dan sayuran, secara signifikan memiliki risiko kelahiran prematur yang lebih rendah.

"Di sisi lain, wanita yang mengkonsumsi makanan cepat saji, seperti keripik kentang, kue, biskuit, dan makanan lain yang tinggi lemak jenuh dan gula, lebih mungkin untuk memiliki bayi yang lahir prematur," kata Dr Grieger.

"Sangat penting untuk mengkonsumsi makanan sehat sebelum serta selama kehamilan untuk mendukung hasil terbaik bagi ibu dan bayi," kata Dr Grieger.

"Diet merupakan faktor risiko penting yang dapat dimodifikasi. Tidak pernah ada kata terlambat untuk membuat perubahan positif. Kami berharap pekerjaan kami akan membantu mempromosikan diet sehat sebelum dan selama kehamilan. Hal ini akan membantu untuk mengurangi jumlah kematian neonatal dan meningkatkan kesehatan anak-anak secara keseluruhan," katanya.

Dr Grieger akan menyajikan temuan-temuan penelitiannya di Pertemuan Ilmiah Tahunan Society Australia untuk Penelitian Medis, selama minggu ASMR Medical Research pada Rabu 4 Juni.

Sumber:

http://www.eurekalert.org/pub_releases/2014-05/uoa-pdb052314.php