Probiotik dapat Menurunkan Laju Infeksi Tenggorokan pada Anak

3 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan

Anak-anak dengan riwayat kambuh infeksi tenggorokan karena virus dan streptococcus dapat memanfaatkan probiotik, berdasarkan penelitian di Italia. Selama percobaan 90 hari, 30 orang anak mendapatkan tablet probiotik Streptococcus salivarius K12 menunjukkan  episode infeksi faring oleh streptococcus yang lebih rendah ketika dibandingkan dengan laju infeksi pada tahun sebelumnya. Tidak ada perbedaan yang terlihat pada kelompok kontrol. Kelompok probiotik menunjukkan penurunan 80% pada insiden infeksi virus oral, dengan penurunan laju sekitar 14% pada kelompok kontrol. Peneliti menyebutkan hasilnya pada penurunan hari bolos sekolah dan bekerja sebaik antibiotic dan perawatan atipiretik yang dibutuhkan oleh anak.

Strain saliva

Streptococcus salivarius K12 adalah strain probiotik oral atau lantibiotik (salivaricin A2 and salivaricin B). Peneliti mengatakan ini adalah bakteri paling penting yang menyebabkan infeksi faring pada manusia juga mempengaruhi episode otitis media akut, atau radang telinga tengah.

Sepuluh dari anak kelompok perlakuan mengalami 25 infeksi virus pada 2012, dengan prevalensi 100%. Pada 3 bulan yang sama selama perlakuan, lima infeksi didiagnosa pada kelompok perlakuan, dengan prevalensi 30% (dua anak dengan masing-masing dua episode, dan satu anak dengan satu episode).

Pada kelompok kontrol, 10 anak megalami 28 infeksi virus pada periode 2012, dengan prevalensi 100%, turun menjadi 24 pada kuartal yang sama pada 2013 dengan prevalensi 100%.

Peneliti menemukan bahwa tidak menggunakan strain probiotik mengakibatkan 456 hari absen dari sekolah atau pra sekolah pada anak-anak dan hari kerja pada orang tua, rata-rata sekitar15 hari per keluarga. Peneliti juga menunjukkan tingginya biaya kehilangan hari kerja ini atau perawatan anak.

Manfaat non intestinal

Penulis menyebutkan penelitian ini menyoroti kemungkinan manfaat probiotik pada non intestinal, hal yang disarankan seringkali diabaikan oleh peneliti kontemporer.

“Strain ini diisolasi dari rongga mulut melalui swab faring, dapat berkolonisasi di orofaring dari pada usus dan dua lantibiotik yang diproduksi local (salivaricin A2 and B), yang telah digambarkan sebagai mampu menangkal aksi β-hemolitik streptokokus, "kata mereka

“Produk ini dapat ditoleransi oleh subjek penelitian, dengan tanpa efek samping, dan hanya satu orang yang melaporkan daya kecap produk yang buruk dan keluar dari penelitian,” tulis peneliti. Penelitian ini mengakui bahwa penulisnya Francesco Di Pierro adalah penemu utama Bactoblis, produk ini digunakan pada penelitian dan terlibat dalam dewan ilmiah Omeopiacenza, perusahaan yang meproduksi probiotik.

Source: Drug Healthc Patient Safety Vol. 13, Iss. 6, pp. 15-20, doi:

“Use of Streptococcus salivarius K12 in the prevention of streptococcal and viral pharyngotonsillitis in children”

Authors: F. Di Pierro, M. Colombo and A. S. Rottoli

http://www.nestlenutrition-institute.org/country/in/News/Pages/probiotics-may-reduce-childrens-throat-infection-rate.aspx

Untuk keterangan lebih lanjut dapat di klik pada tautan : 

http://www.nutraingredients-usa.com/Research/Probiotics-may-reduce-children-s-throat-infection-rate