Fungsi Protein pada Saat Sarapan : Jumlah yang Lebih Tinggi Memberikan Manfaat Lebih
Penelitian baru yang disajikan pada konferensi American Society for Experimental Biology Nutrition pekan lalu, menyarankan bahwa banyak konsumen yang sadar mereka harus memprioritaskan protein saat sarapan, tapi mungkin memilih jumlah protein yang optimal juga sama pentingnya dalam memaksimalkan manfaat protein. Para peneliti membandingkan menu sarapan dengan jumlah protein yang berbeda-beda seperti semangkuk kalkun - sosis dan telur siap saji, sereal dan susu, serta pancake dengan sirup. Memilih menu dengan kandungkan protein yang tinggi seperti semangkuk kalkun - sosis dan telur siap saji, meningkatkan perasaan kenyang dan penuh serta menurunkan asupan kalori saat makan siang, jika dibandingkan dengan menu sarapan yang rendah protein.
"Memahami pengaruh protein ketika dikonsumsi dalam jumlah optimal menjadi nilai yang penting.Protein adalah top of mind, tapi konsumen harus mendapat informasi lebih mengenai jumlah protein yang mereka butuhkan untuk per kali waktu makan sehingga mereka dapat memaksimalkan manfaat protein, seperti mengontrol rasa lapar," kata Dr Kristin Harris, kepala penelitian nutrisi di Hillshire Brands. "Hillshire Brands berharap untuk terus memanfaatkan penelitian klinis dalam mendorong inovasi, yang mencakup menyediakan konsumen dengan produk-produk yang memenuhi kebutuhan kesehatan konsumen."
Lebih kenyang saat pagi hari dan lebih sedikit kalori yang dikonsumsi saat makan siang
Dr Melinda Karalus, peneliti utama, menguji efek kenyang jangka pendek dari enam menu sarapan dengan kalori yang sama, serta lemak, serat dan protein dalam jumlah yang bervariasi. Menunya adalah tiga sosis kalkun dan menu berbasis telur yang masing-masing berisi 40, 23 dan 9 gram protein, sereal dan susu yang mengandung 8 gram protein, pancake dan sirup dengan 3 gram protein atau tidak sarapan.
Peserta diminta untuk menilai tingkat kelaparan sebelum sarapan dan setiap 30 menit selama empat jam. Setelah empat jam, pasta disajikan untuk makan siang dan peserta diminta untuk makan sampai kenyang. Peserta yang makan menu sarapan tinggi protein memiliki tingkat kelaparan yang rendah sepanjang pagi, dan mereka juga mengkonsumsi lebih sedikit kalori saat makan siang, dibandingkan dengan sereal rendah protein, pancake dan sirup, atau tidak sarapan sama sekali.
Stabilitas gula darah
Penelitian lain yang dipresentasikan pada Experimental Biology juga mendukung manfaat sarapan dengan jumlah protein yang optimal. Sebuah tim peneliti yang berbeda menemukan bahwa sarapan sosis dan telur siap sajiyang mengandung 39 gram protein akan lebih baik dalam menstabilkan kadar gula darah setelah makan, dibandingkan dengan menu yang mengandung 30 gram protein ataupun pancake dan sirup yang mengandung 3 gram dari protein.
Abstrak berjudul, "Pengaruh sarapan dengan berbagai tingkat protein terhadaprasa kenyang pada wanita" dan "Efek Akut Sarapan Sosis dan Makanan Berbasis Telur yang Tinggi Protein, TerhadapKadar Gula Darah Setelah Makan pada Wanita Premenopause" yang disponsori dan didanai oleh Hillshire Brands, Chicago.
http://www.eurekalert.org/pub_releases/2014-04/fl-tpo042514.php
If you liked this post you may also like

Bagaimana cara membuat pola makan anak lebih sehat dan berkelanjutan?

ESPGHAN 2023 - Dampak Positif Nutrisi Berbasis Makanan Nyata pada Anak dengan Gangguan Pencernaan

Pentingnya Memperhatikan Nutrisi Sehat dan Berkelanjutan bagi Anak-Anak

Jenis Persalinan dan Mikrobiota Usus Bayi - Sectio Caesaria atau Per Vaginam