Diet dapat Memprediksi Penurunan Fungsi Kognitif; Menurut Pendapat Peneliti
Para peneliti mengatakan konsumsi diet rendah asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexanoic (DHA) mungkin menjadi faktor risiko penurunan fungsi kognitif. Fakta yang berkembang adalah asam lemak omega - 3 rantai sangat panjang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fungsi kognitif. "Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah asupan lemak ikan seperti salmon, tuna dan ikan trout dapat membantu mencegah penurunan fungsi kognitif, data awal kami mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa asupan ikan bermanfaat bagi kesehatan," kata salah satu peneliti.
Pentingnya asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang (PUFA-poly unsaturated fatty acid) untuk kesehatan otak telah dibuktikan dalam beberapa studi. Untuk menilai apakah diet rendah asam alpha - linolenic (ALA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam docosahexanoic (DHA) adalah faktor risiko penurunan fungsi kognitif, Tammy Scott, PhD, seorang ilmuwan di Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging (USDA HNRCA) di Tufts University, baru-baru ini melakukan studi observasional longitudinal yang menggunakan kelompok Boston Puerto Rico Health Study. Rekanan penulis dari studi yang telah diterbitkan sebagai abstrak ini, adalah Alice Lichtenstein, DSC, juga dari USDA HNRCA di Tufts University, dan Katherine Tucker, PhD, direktur kelompok peneliti dari University of Massachusetts Lowell.
"Para peserta melalui serangkaian tes kognitif intensif seperti tes memori dengan menggunakan daftar kata-kata, tes perhatian dengan cara mengulang sekelompok nomor dari depan ke belakang dan sebaliknya, dan tes organisasi dan perencanaan yang melibatkan penyalinan gambar-gambar rumit," kata Dr Scott. Para peserta diberi kuesioner untuk menentukan asupan PUFA mereka. Hasilnya ditentukan dengan cara membandingkan hasil sebelum penelitian dan hasil setelah 2 tahun follow up.
Para peneliti menemukan rendahnya asupan omega - 3 PUFA pada 895 peserta penelitian. Pedoman Diet di AS tahun 2010 merekomendasikan asupan > 8 ons makanan laut per minggu (lebih rendah pada anak-anak) untuk menjamin kecukupan asupan asam lemak omega - 3 rantai sangat panjang (EPA dan DHA). Ini artinya sekitar 1.750 mg EPA dan DHA per minggu, rata-rata 250 mg per hari. Kelompok Scott melaporkan bahwa hanya 27% peserta penelitian yang dapat memenuhi atau melampaui rekomendasi itu. Sumber utama EPA dan DHA dalam diet mereka adalah tuna kaleng. Berdasarkan temuan para ilmuwan, asupan EPA dan DHA yang berada di empat kuartil terbawah selama lebih dari 2 tahun adalah prediksi penurunan fungsi kognitif.
Apa pesan dari penelitian ini? Fakta yang berkembang adalah asam lemak omega - 3 rantai sangat panjang bermanfaat untuk menjaga kesehatan fungsi kognitif namun banyak orang Amerika yang asupan nutrisinya tidak mencukupi. "Sementara penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah asupan lemak ikan seperti salmon, tuna dan ikan trout dapat membantu mencegah terhadap penurunan fungsi kognitif, data awal kami mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa asupan ikan bermanfaat bagi kesehatan," kata Scott.
Dr Tammy Scott memaparkan penemuannya pada pertemuan Experimental Biology 2014 pada hari Minggu 27 April 2014.
Disadur dari Nestle Nutrition Institute – South Asia
If you liked this post you may also like

Bagaimana cara membuat pola makan anak lebih sehat dan berkelanjutan?

ESPGHAN 2023 - Dampak Positif Nutrisi Berbasis Makanan Nyata pada Anak dengan Gangguan Pencernaan

Pentingnya Memperhatikan Nutrisi Sehat dan Berkelanjutan bagi Anak-Anak

Jenis Persalinan dan Mikrobiota Usus Bayi - Sectio Caesaria atau Per Vaginam