Menyusui dapat Melindungi Anak dari Resiko Penyakit Jantung

2 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan

Sebuah studi menemukan, bahwa orang yang lahir dengan berat badan lahir rendah dan mereka yang disusui dalam jangka waktu pendek, lebih cenderung untuk menderita peradangan kronik yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung pada saat dewasa. Para peneliti di Amerika Serikat menemukan asosiasi “bermakna” antara berat lahir atau durasi menyusui dengan tingginya kadar C-reactive protein (CRP) sebagai indikator peradangan pada hampir 7.000 orang orang dewasa muda.

CRP diproduksi oleh hati dan kadarnya meningkat bila seseorang menderita peradangan. "Setiap pon berat lahir tambahan memperkirakan konsentrasi CRP yang lebih rendah sebanyak lima persen," kata sebuah narasumber dari Northwestern University, yang para ahlinya ikut ambil bagian dalam studi yang dipublikasikan di The Journal Proceedings of the Royal Society B.

"Menyusui selama 3-12 bulan memprediksi tingkat CRP yang 20 sampai 30 persen lebih rendah dibandingkan dengan individu yang tidak disusui."

Studi ini menemukan bahwa menyusui memiliki "efek yang sama atau lebih besar efek" sebagai obat untuk mengurangi kadar CRP pada orang dewasa muda.

Peradangan kronis telah lama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, tetapi penyebab kondisi tersebut masih belum jelas.

Penelitian di AS dilakukan pada dewasa muda, usia 24-32 tahun, dari kelompok ras dan latar belakang pendidikan yang berbeda, serta menyertakan perbandingan antar saudara kandung sehingga menyingkirkan factor confounding bahwa variasi lingkungan sosial ekonomi saat kecil dapat mempengaruhi hasil.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi faktor risiko utama untuk penyakit jantung di masa dewasa," kata Alan Guttmacher, direktur Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa menyusui adalah "salah satu cara yang paling efektif" untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.

WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai anak berusia enam bulan, tetapi mengatakan bahwa rekomendasi ini hanya di praktekkan pada kurang dari 40 persen bayi di seluruh dunia.

Penelitian lebih lanjut bisa dilihat di tautan di bawah ini :

http://rspb.royalsocietypublishing.org/content/281/1784/20133116.abstract

http://news.yahoo.com/breastfeeding-may-protect-against-heart-disease-study-082755878.html