Ibu, Bayi, dan Karakteristik Rumah Tangga yang Berhubungan dengan Jenis Makanan Bayi di Negara Berkembang

Penelitian yang berhubungan dengan pola pemberian makanan bayi dengan karakteristik rumah tangga.

Rekomendasi saat ini oleh World Health Organization (WHO) dan UNICEF sudah jelas: ibu harus memberikan ASI eksklusif pada bayinya selama 6 bulan pertama kehidupan dan memberikan makanan pendamping ASI dengan tetap menyusui hingga 2 tahun atau lebih.

Bagaimanapun juga, banyak ibu-ibu di seluruh dunia – mencapai 22% di negara berkembang – tidak mengikuti rekomendasi ini, dengan akibat negative bagi kesehatan dan perkembangan bayinya. Untuk membantu pembuat kebijakan kesehatan masyarakat meningkatkan program pemberian makanan bayi yang efektif ditargetkan  pada populasi yang paling berisiko tersebut, sebuah penelitian baru-baru ini dilakukan untuk mengidentifikasi pola-pola antara karakteristik rumah tangga dan jenis makanan yang diberikan pada bayi.

Didanai oleh Nestlé Nutrition Institute (NNI), penelitian yang mengukur karakteristik rumah tangga, factor ibu dan bayi dalam hubungannya dengan 6 jenis makanan: ASI eksklusif, menyusui non eksklusif, formula bayi, cairan susu, cairan bukan susu dan makanan padat.

Penelitian ini  menyimpulkan bahwa pendidikan ibu, status pekerjaan dan berat badan bayi memiliki hubungan yang signifikan dengan jenis makanan yang diberikan pada bayi. Hal itu juga dapat mengidentifikasi mana pesan kesehatan kesehatan masyarakat dan program pemberian makanan yang efektif untuk jenis orang tua yang berbeda. Misalnya, berpendidikan tinggi, ibu yang bekerja adalah target terbaik bagi program menyusui secara eksklusif sementara ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah adalah target terbaik bagi program pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia di atas usia setahun. 

Baca selengkapnya penelitian dan hasilnya di:

http://journal.frontiersin.org/Journal/10.3389/fped.2014.00014/full