Tenaga Kesehatan Wajib Mendidik Konsumen Meneliti Label Produk Makanan dan Susu Anak

4 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Nutrisi, Kesehatan dan Kebugaran

Rangkuman dari materi kuliah “New Perspective on Toddler Nutrition” bersama Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

Strategi edukasi nutrisi dan kesehatan masyarakat tidak boleh mengabaikan aspek fundamental yaitu kecermatan dan ketelitian dalam mengambil keputusan untuk membeli produk nutrisi terutama produk untuk anak. “Dokter dan tenaga kesehatan terkait wajib menginformasikan kepada pasien dan masyarakat luas bahwa mutlak dan sangat penting untuk mengecek label kemasan pangan dan produk nutrisi untuk bayi dan anak sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk sebagai sumber asupan nutrisi bagi anaknya, sehingga tumbuh-kembang anak Indonesia akan menjadi lebih baik”, ungkap Dr. dr. Herqutanto, MPH, Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas (IKK) FKUI dalam acara media gathering “New Perspective on Toddler Nutrition”.

Tenaga Kesehatan Wajib Mendidik Konsumen Meneliti Label Produk Makanan dan Susu Anak

Dalam kuliahnya Dr. Herqutanto menegaskan aspek ketelitian konsumen akan menstimulasi pembuat kebijakan dan kalangan industri untuk menjaga mutu produk-produk yang beredar, dan produsen produk pangan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Menurut Dr Herqutanto, Departemen IKK FKUI pernah membuat survey kecil untuk mendapatkan data pola pemahaman ibu dalam membeli produk untuk anak dan memang ibu masih cenderung fokus pada ingredien yang dicantumkan di panel depan produk dan belum memberi perhatian lebih pada daftar komposisi di samping atau belakang kemasan yang seharusnya bisa menjadi sumber informasi valid terhadap kualitas produk. Itu sebabnya Dr Herqutanto menghimbau selain tenaga kesehatan, kalangan media juga berperan penting untuk mendidik masyarakat untuk senantiasa megnecek label pangan dan produk nutrisi untuk bayi dan anak.

Dr. dr. Hartono Gunadi, SpA(K) disaat bersamaan juga menyampaikan bahwa ketelitian ibu dalam mengecek daftar komposisi produk pangan terutama untuk produk anak balita, memiliki konsekuensi yang sangat mendasar dalam menajmin tumbuh kembang anak. “Periode ini amat penting karena pada masa ini otak mengalami tumbuh kembang dengan pesat begitupun dengan perkembangan imunitas dan aspek tumbuh kembang secara keseluruhan. Apabila ibu tidak teliti dalam memilih produk nutrisi sebagai sumber makanan anak, maka pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam periode ini akan mengalami gap dan dapat menimbulkan dampak bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi,” kata kata dr. Hartono, dokter spesialis anak tumbuh kembang dan staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM ini.

Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc pada kuliahnya di program yang sama menjelaskan bahwa saat ini para ibu sebenarnya sudah banyak yang paham dan teliti dalam memilih bahan makanan, termasuk susu pertumbuhan untuk anak. Para ibu sudah mulai biasa membaca label komposisi dan nilai gizi pada kemasan. “Namun, para ibu jangan hanya terfokus pada kandungan AA (arachidonic acid), DHA (docosahexaenoic acid), dan minyak ikan saja yang mereka percaya dapat membantu perkembangan otak anak. Jangan lupa, mencari kandungan lain yang tidak kalah penting seperti probiotik (semisal Lactobacillus paracasei ataupun Bifidobacterium longum) sebagai ingredient penting penunjang kesehatan saluran cerna dan imunitas anak dan juga penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Imunitas adalah benteng pertahanan manusia dari serangan bakteri atau virus yang dapat menyebabkan penyakit, dan organ yang memiliki fungsi imunitas terbesar dalam tubuh adalah saluran cerna,” katanya.

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang mencukupi akan memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia. Keberadaan probiotik dalam saluran cerna seperti Bifidobacterium longum dan Lactobacillus paracasei memberikan keuntungan bagi kesehatan anak karena bertugas sebagai pengisi barisan terdepan sistem pertahanan saluran cerna. Selain pada ASI, sumber probiotik dapat ditemukan pada dairy product, seperti yoghurt, keju dan susu pertumbuhan. Karenanya penting bagi para orang tua untuk membaca label produk secara cermat sebelum membeli produk.

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI memiliki visi menjadikan institusi pendidikan dan penelitian terkemuka dalam kedokteran keluarga, okupasi dan komunitas di Asia Pasifik. Dan untuk mewujudkannya, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas menjalankan misi dengan meningkatkan kualitas hidup dan tingkat kesehatan komunitas dan masyarakat dengan pengembangan dan implementasi ilmu dan teknologi kedokteran keluarga, okupasi dan komunitas melalui pendidikan, penelitian dan pelayanan.

Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI memiliki divisi antara lain Divisi Manajemen Kesehatan, Divisi Epidemiologik dan Biostatistik, Divisi Kedokteran Keluarga, Divisi Kedokteran Kerja dan juga Kedokteran Olahraga.

Untuk pelayanan umum, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI saat ini mengelola 2 (dua) Klinik Kesehatan yang dapat di akses oleh masyarakat umum, yaitu Klinik Dokter Keluarga Kayu Putih - Jakarta dan Klinik Dokter Keluarga Kiara - Jakarta.