Health Economic Study

19 min read /

Kejadian Anemia Gizi Besi (AGB) pada bayi dan anak-anak (IYC) di Indonesia cukup tinggi. AGB berat menghambat perkembangan kecerdasan dan mental pada anak-anak dan dampaknya dapat berlanjut sampai dewasa dengan kualitas hidup dan produktivitas yang lebih rendah. Konsumsi MPASI fortifikasi dapat meningkatkan asupan zat besi selama periode penyapihan, sehingga mengurangi beban sosial AGB. Studi ini bertujuan untuk menilai dampak MPASI fortifikasi pada anak-anak terhadap beban AGB di Indonesia. Analisa menggunakan data Survei nasional Indonesia Life Survey (IFLS) (2014-15) dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (SDKI-17) pada anak usia 6-23bulan. Kami mengadaptasi model simulasi ekonomi kesehatan untuk memperkirakan dampak MPASI fortifikasi dengan memperhitungkan kesehatan seumur hidup dan konsekuensi biaya dalam hal berkurangnya pendapatan masa depan dan DALYs (Dissability adjusted Life Years). Analisa menunjukkan bahwa tingkat rata-rata Hb adalah 10,5 ± 1,4 g/dL. Mengkonsumsi MPASI fortifikasi memiliki dampak beban penyakit yang lebih rendah (43.000 DALYs; USD 171 juta) dibandingkan dengan yang tidak mengkonsumsi MPASI fortifikasi. Konsumsi MPASI fortifikasi mempunyai peran penting dalam mengurangi dampak beban penyakit AGB, dan dapat melengkapi program intervensi gizi yang sudah ada di Indonesia.