Energy and Nutrient Intake Status Among Indonesia Children Aged 1–5 Years With Different Dairy Food Consumption Patterns

6 min read /

Current Developments in Nutrition, vol 6, Issue Supplement_1,June 2022, page 719, http://doi.org/10.1093/cdn.nzac061.103

Energy and Nutrient Intake Status Among Indonesia Children Aged 1–5 Years With Different Dairy Food Consumption Patterns | Current Developments in Nutrition | Oxford Academic (oup.com)

Energy and Nutrient Intake Status Among Indonesia Children Aged 1–5 Years With Different Dairy Food Consumption Patterns

Diana Sunardi, Yulianti Wibowo, Tsz Ning Mak, Dantong Wang

Published: 14 June 2022

 

Abstrak

Tujuan

Makanan berbahan susu  (dairy foods) merupakan sumber gizi dan energi untuk anak-anak. Pada Analisa ini, Hipotesa kami adalah terdapat perbedaan asupan gizi dan energi anak usia 1-5tahun  yang mengkonsumsi berbagai jenis makanan berbahan susu

 

Metode

Pada studi ini kami menganalisa asupan gizi anak Indonesia usia 1-5tahun (n=11,020) dari Survei Diet Total (SDT) yang dilaksanakan tahun 2014. Pertama, asupan gizi dan energi anak dari data food Recall_24 hour dianalisa dengan menggunakan software nutrisurvey. Kemudian kami membedakan asupan anak-anak tersebut berdasarkan jenis dairy foods. Survei SDT menggunakan pendekatan klasifikasi status konsumsi energi dan protein, selain itu kami mengunakan klasifikasi Estimated Average requirement (EAR) untuk menentukan kecukupan gizi.

Hasil

Hasil Analisa menunjukkan 57.3% anak Indonesia usia 1-5 tahun mengkonsumsi dairy foods, dengan konsumsi tertinggi pada usia 36-47 bulan (82.6%), dan terendah pada usia 48-60 bulan (44.4%). Top dairy foods yang biasa di konsumsi adalah susu anak (young child milk=YCM) (37.0%), susu kental manis (condensed milk) (12.3%) dan susu sapi (termasuk UHT) (6.9%). Kemudian kami menganalisa asupan gizi pada semua anak, anak yang tidak mengkonsumsi dairy foods, anak yang mengkonsumsi YCM, anak yang mengkonsumsi SKM dan anak yang mengkonsumsi susu sapi. Lebih dari 50% anak mempunyai kecukupan gizi kurang (inadequate intake), khususnya pada anak yang tidak mengkonsumsi dairy foods. Secara umum, status gizi mikro cukup memprihatinkan, dimana lebih dari 50% anak kekurangan asupan zat besi, kalsium, zink, vitamin A, D dan Bs. Dibandngkan dengan anak yang  mengkonsumsi dairy foods, anak yang tidak mengkonsumsi dairy foods mempunyai asupan zat gizi mikro yang lebih rendah di semua kelompok umur. Diantara anak yang mengkonsumsi dairy foods, persentase ketidakcukupan zat besi, zink, vitamin A, C dan D paling rendah ditemukan pada anak yang mengkonsumsi susu YCM.

Kesimpulan

Anak yang mengkonsumsi dairy foods khususnya YCM mempunyai proporsi yang lebih rendah untuk ketidakcukupan gizi dari rekomendasi dibandingkan dengan anak yang tidak mengkonsumsi dairy foods. Edukasi gizi dan promosi makanan bergizi seperti susu dapat meningkatkan kecukupan gizi yang adekuat pada anak usia 1-5 tahun.