Pedoman Penggunaan Probiotik untuk Mengelola Penyakit Alergi

2 min read /
Alergi Pertumbuhan & Perkembangan Mikrobiota Usus Berat Badan Lahir Rendah Malnutrisi

Probiotik dilaporkan dapat memodulasi respon imun dan suplementasinya diusulkan untuk mencegah penyakit alergi pada bayi.

Untuk menyelidiki hal ini, World Allergy Organization (WAO) membentuk panel untuk mengembangkan rekomendasi berbasis bukti (evidence-based) mengenai penggunaan probiotik dalam pengelolaan alergi.

Dengan menggunakan pertanyaan klinis yang paling relevan, panel melakukan tinjauan sistematis dari percobaan terkontrol acak mengenai probiotik dalam pengelolaan alergi. Panel mengikuti pendekatan dari Grading of Recommendations Assessment, Development and Evaluation (GRADE) untuk mengembangkan rekomendasi. Panel berfokus untuk mencari dan membahas bukti tentang efek kesehatan, nilai-nilai dan preferensi pasien, serta penggunaan sumber daya (hingga November 2014).

Panel menyimpulkan, bukti yang tersedia saat ini tidak menunjukkan bahwa suplemen probiotik dapat mengurangi risiko munculnya alergi pada anak-anak. Namun, dengan mempertimbangkan semua hasil penting dalam konteks ini, panel WAO menentukan bahwa ada kemungkinan penggunaan probiotik dapat bermanfaat terutama untuk pencegahan eksim.

Berdasarkan hal ini, panel WAO menyarankan penggunaan probiotik pada:

  1. ibu hamil dengan risiko tinggi untuk melahirkan anak dengan penyakit alergi;
  2. wanita yang menyusui bayi dengan risiko tinggi untuk terkena penyakit alergi; dan
  3. bayi berisiko tinggi untuk terkena penyakit alergi.
  4. Selama proses tersebut, ibu mempertahankan kontak mata dengan bayi.

Semua rekomendasi ini bersifat kondisional dan didukung dengan bukti yang sangat rendah serta dimaksudkan untuk mendukung orang tua, dokter maupun tenaga kesehatan lainnya dalam memutuskan apakah akan menggunakan probiotik selama kehamilan, menyusui, atau untuk bayi.

Baca juga rekomendasi lengkap dalam laporan panel WAO:

Guidelines for Allergic Disease Prevention (GLAD-P): Probiotics