Ilmuwan Melakukan Modifikasi Protein Susu Yang Dapat Menyebabkan Alergi Susu Sapi

2 min read /

Beta-laktoglobulin adalah protein yang terdapat dalam fraksi laktosa dari susu sapi dan bertanggung jawab terhadap 10% kejadian alergi yang berhubungan dengan susu sapi. Ilmuwan makanan dari Spanyol telah berhasil melakukan modifikasi β-laktoglobulin artifisial menggunakan pulsed light, sehingga membuatnya lebih mudah dicerna.

Para ilmuwan yang tergabung dalam University of Granada dan pusat teknologi AZTI-Tecnalia menggunakan pulsed light treatment untuk mendegradasi struktur β-laktoglobulin. Meskipun perawatan ini biasanya digunakan untuk inaktivasi bakteri dalam industri makanan, belum pernah digunakan sebelumnya untuk modifikasi protein. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Soft Matter.

Beta-laktoglobulin sulit dicerna karena memiliki struktur kompak dan kompleks yang tahan terhadap degradasi enzimatik selama proses pencernaan. Namun, kompleksitas dan integritas struktural ini diperlukan agar protein dapat memenuhi sifat fungsionalnya. Teknik pulsed light yang digunakan oleh para peneliti berhasil mendegradasi struktur protein, tetapi teknik ini terjadi tanpa mempengaruhi sifat fungsional protein. Teknik ini dilakukan sejak dipatenkan oleh kelompok AZTI Tecnalia.

Para ilmuwan menguji daya cerna protein menggunakan eksperimen simulasi dan menunjukkan bahwa pulsed light treatment memfasilitasi pencernaan β-laktoglobulin, terutama di usus kecil.

Seorang peneliti dari University of Granada menyimpulkan, "Menemukan cara untuk meningkatkan daya cerna protein tanpa mengubah sifat fungsionalnya adalah tantangan yang ada saat ini dalam teknologi pangan dan, dalam hal ini, pulsed light treatment adalah alat yang sangat menjanjikan untuk membuat makanan low-allergy".

Sumber berita:

http://www.medicalnewstoday.com/releases/288954.php