Konsumsi Probiotik Selama Satu Bulan Membantu Mengurangi Akumulasi Lemak dalam Hati

3 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Mikrobiota Usus

Para ilmuwan telah menunjukkan melalui percobaan pada tikus obes yang mengkonsumsi probiotik selama tiga puluh hari membantu mengurangi akumulasi lemak di hati. Temuan baru ini merupakan langkah maju untuk memerangi Non-alkohol Fatty Liver Disease (NAFLD), yang berkaitan erat dengan obesitas dan diabetes.

Peneliti dari kelompok 'Nutrition Biochemistry: Therapeutic Applications' (CTS-461) dan José Mataix Institute for Nutrition and Food Technology di Universitas Granada telah menunjukkan bahwa pemberian tiga strain probiotik mengurangi akumulasi lemak dalam organ hati tikus yang menderita obesitas.

Akumulasi lemak di hati disebut steatosis dan itu merupakan tahap pertama dalam penyakit NAFLD, yang berkaitan erat dengan obesitas dan diabetes. Mengingat bahwa prevalensi dua patologi ini, NAFLD juga menjadi masalah kesehatan yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Mikroorganisme Hidup atau Mati 

Probiotik adalah mikroorganisme (bakteri atau ragi) yang memberikan efek kesehatan pada individu yang mengkonsumsinya dalam dosis yang adekuat. Probiotik secara tradisional dianggap mikroorganisme hidup, tapi konsep itu melebar karena beberapa mikroorganisme mati, atau bahkan komponen mereka, dapat menampilkan sifat probiotik.

Peneliti dari Universitas Granada menggunakan tiga strain dari Collection Nationale de Cultures de Microorganismes (CNCM) of the Pasteur Institute: Lactobacillus paracasei CNCM I-4034, Bifidobacterium breve CNCM I-4035 dan Lactobacillus rhamnosus CNCM I-4036. Selama percobaan pertama mereka, yang dilakukan pada subjek yang sehat, para peneliti menunjukkan bahwa ketiga strain tersebut aman untuk dikonsumsi manusia.

Dalam penelitian ini, strain probiotik diberikan selama tiga puluh hari dalam diet tikus Zucker. Tikus ini menderita obesitas karena mutasi pada gen yang memberi kode pada reseptor atau leptin, sebuah hormon yang mentransmisikan sensasi kenyang pada organisme. Tikus Zucker adalah salah satu model genetik terbaik.

Dalam artikel mereka, penulis menjelaskan bahwa pemberian probiotik menyebabkan akumulasi lipid (kebanyakan adalah jenis triacylglycerida) dalam hati yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan yang terjadi pada tikus diberi makan dengan plasebo.

"Temuan baru ini berkaitan erat dengan nilai-nilai yang lebih rendah dalam molekul proinflamatory (tumor necrosis factor-a, interleukin 6 dan liposacarida) dalam serum tikus yang diberi makan dengan probiotik.

Menurut para peneliti ini, penyakit hati ini tidak akan sembuh dengan pengobatan probiotik, namun mikroorganisme ini tentu dapat digunakan sebagai terapi pendukung yang dapat digunakan bersama dengan pengobatan lain.

Penelitian ini telah dibiayai oleh perusahaan swasta HERO SPANYOL SA 

Referensi Jurnal: 

Julio Plaza-Diaz, Carolina Gomez-Llorente, Francisco Abadia-Molina, Maria Jose Saez-Lara, Laura Campaña-Martin, Sergio Muñoz-Quezada, Fernando Romero, Angel Gil, Luis Fontana. Effects of Lactobacillus paracasei CNCM I-4034, Bifidobacterium breve CNCM I-4035 and Lactobacillus rhamnosus CNCM I-4036 on Hepatic Steatosis in Zucker Rats. PLoS ONE, 2014; 9 (5): e98401

http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pone.0098401

Penenlitian lebih lengkap klik di sini

http://www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140718095645.htm