Studi yang Bertujuan untuk Meningkatkan Konsumsi Sayuran pada Anak

3 min read /
Pertumbuhan & Perkembangan Mikrobiota Usus Malnutrisi

Sebagai bagian dari proyek HabEat Eropa (2010-2014), dikoordinasikan oleh INRA dan melibatkan 10 mitra ilmiah, peneliti an ini telah membuat kemajuan dalam memahami bagaimana preferensi makanan dan perilaku makan t erbentuk di awal kehidupan. Simposium yang diadakan p ada tanggal 31 Maret dan 1 April di Dijon (Prancis), m enyajikan hasil dan rekomendasi bagi para profesional anak dan orang tua terkait isu di atas.

 

Ketika menilik preferensi dan perilaku makan, dua tahun pertama kehidupan merupakan saat paling penting dalam perkembangan perilaku makan pada anak-anak, dengan periode kunci ketika makanan padat diperkenalkan. Proyek kolaborasi HabEat, bertujuan untuk lebih memahami faktor-faktor penentu yang membentuk kebiasaan makan melalui dua pendekatan yang berbeda, epidemiologi dan eksperimental.

Data dari 18 000 pasang ibu dan anak, diikuti dari lahir sampai minimal berusia 4 tahun.

Empat kelompok besar di Eropa telah memberikan wawasan mengenai kebiasaan pemberian makan pada anak-anak usia dini. Faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuensi konsumsi buah-buahan dan sayuran,diselidiki secara khusus.

Terdiri atas 18 studi yang melibatkan, secara total, hampir 2000 anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 6 tahun.

Pendekatan eksperimental dari proyek ini, bibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama memfokuskan diri pada mekanisme pembelajaran dan kepedulian anak-anak tersebut terhadap pemberian makanan mulai dari MP-ASI (sekitar 6 bulan) hinggausia 3 tahun.

HASILNYA

  • Anak yang menyusu dalam jangka waktu lama biasanya memiliki frekuensi konsumsi buah dan sayuran yang lebih tinggi saat ia beranjak besar.
  • Memperkenalkan berbagai bubur sayuran pada awal periode konsumsi MP-ASI akan mempermudah penerimaan anak terhadap sayuran baru saat diperkenalkan.
  • Berulang kali memberikan sayuran baru, cukup untuk meningkatkan konsumsi makan, bahkan pada anak-anak yang picky eaters. Namun, memberikan sayuran sudah dikenal berulang kali pada anak-anak usia 3-6, tidak efisien untuk meningkatkan konsumsi makan.
  • Sulit untuk menambah asupan sayuran yang sudah dikenal pada anak-anak yang lebih tua (3-6 tahun). Salah satu strategi yang dapat membantu, adalah membiarkan anak memilih antara dua sayuran.
  • Anak, sekecil usia 3 tahun, akan meningkatkan total asupan energy mereka jika camilan ditawarkan sebelum makan, atau jika makanan yang menggugah selera lezat disediakan setelah makan. Hal ini, bisa mengakibatkan terjadinya kelebihan berat badan.

Rekomendasi bagi para profesional anak dan orang tua.

Hasil dari proyek ini telah diterjemahkan ke dalam rekomendasi yang akan ditujukan kepada para profesional anak, dokter anak, politisi yang bertanggung jawab atas kebijakan gizi, dan industri agrari serta makanan. Rekomendasi ini akan dibahas dalam simposium .

Panduan bagi orang tua telah dirancang berdasarkan hasil proyek dan data sebelumnya.

Habeat website

Untuk keterangan lebih lanjut dapat klik di sini.