Asupan Probiotik Selama Kehamilan Relevan Dengan Konsep Fetal Programming
Rangkuman siang klinik PIT VII HOGSI Makasar oleh DR Dr med Damar Prasmusinto, SpOG(K)
Asupan pangan fungsional termasuk probiotik pada masa kehamilan mutlak dan sangat relevan perkembangan konsep fetal programing. Hal tersebut diungkapkan DR Dr Med Damar Prasmusinto SpOG(K) dalam kuliahnya pada siang klinik Nestle Nutrition Institute (NNI) pada PIT VII HOGSI (Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial) di Makasar pekan silam. Menurut Dr Damar yang merupakan staf divisi feto-maternal FKUI, fungsi protektif dari mikro-flora di saluran cerna ibu selama kehamilan harus dimaksimalkan untuk memberi empat manfaat utama yaitu ‘pathogen displacement, nutrient competition, receptor competition dan production of anti-microbial componen’ dimana keempat fungsi tersebut bertujuan untuk menjaga homeostasis sistem pencernaan selama kehamilan. “Asupan probiotik selama kehamilan dapat menjaga keempat fungsi mikro-flora sehingga menjagahomeostasis saluran cerna dimasa kehamilan. Yang kemudianberpegnaruh pada meningkatnya status kesehatan ibu dan janin,” ungkap Dr Damar.
Selain membahas pentingnya asupan probiotik untuk kesehatan saluran cerna selama kehamilan, Dr Damar juga menekankan bahwa berbagai studi telah membuktikan bahwa beberapa penyakit seperti dermatitis atopik dan risiko autisme juga dipengaruhi oleh ketidakseimbangan mikro-flora termasuk selama kehamilan. Pemberian probiotik memiliki peran potensial dalam mencegah masalah kesehatan di atas sejak masa kehamilan.
Dr Damar juga menegaskan pemberian probiotik sudah memiliki kajian aspek keamanan yang direkomendasikan ditingkat penelitian sehingga tidak perlu dikhawatirkan memberi efek toksik.
Tentang HOGSI
Himpunan Obstetri Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) adalah perkumpulan tenaga kesehatan dan pemerhati kesehatan kandungan kebidanan dibidang sosial dan reproduksi serta stakeholder terkait. Pertemuan Ilmiah Tahunan PIT VII HOGSI tahun 2014 melibatkan spesialis Obstetri & Ginekologi Konsultan Obsginsos (seluruh anggota HOGSI) dan 13 pusat pendidikan Obginsos, Spesialis Obstetri & Ginekologi (seluruh anggota POGI cabang se Indonesia), Kementerian Kesehatan, BKKBN, Pemerintah daerah kabupaten/Kota, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit, Lembaga pendidikan tenaga kesehatan (STIKES, FKM,AKBID), LSM, Dokter umum, Bidan dan Paramedis.