Hasil 10 tahun dari studi German Infant Nutritional Intervention (GINI) menunjukkan intervensi dini dapat memberikan pengaruh jangka panjang pada alergi anak

2 min read /
Alergi Mikrobiota Usus

Alergi meningkat secara global, sehingga kebutuhan terhadap pengukuran pencegahan yang efektif juga ikut meningkat.

Dalam studi German Infant Nutritional Intervention (GINI) selama 10 tahun dengan intervensi formula terhidrolisis (pada bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI atas indikasi medis) selama 4 bulan pertama kehidupan akan dapat memberikan perlindungan dari alergi sampai usia 10 tahun.

Kontak dini dengan alergen makanan dapat membantu bayi membangun toleransi dan sensitisasi terhadap antigen makanan, sehingga strategi intervensi nutrisi sejak dini disarankan untuk pencegahan primer alergi.

Studi GINI menyelidiki pengaruh formula bayi terhidrolisis terhadap fenotip alergi pada anak dengan riwayat alergi di keluarga.

Pada saat lahir, anak yang berpartisipasi secara acak dirancang untuk mendapatkan, selama 4 bulan pertama, salah satu dari empat formula sebagai pengganti ASI, bila ASI tidak dapat diberikan atas indikasi medis. Tindak lanjut yang dilakukan setelah 10 tahun menunjukkan pengaruh pencegahan yang signifikan terhadap insiden kumulatif insiden penyakit alergi, terutama eksim/dermatitis atopik. Formula whey terhidrolisis parsial dan formula kasein terhidrolisis ekstensif menunjukkan hasil persisten sampai 10 tahun tanpa adanya rebound, dimana formula whey terhidrolisis ekstensif tidak menunjukkan penurunan risiko yang signifikan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai hasil studi akan dipresentasikan pada NNI Satellite Symposium di Kongres ESPGHAN di London, 9 Mei. Presentasi akan disebarluaskan setelah konfrensi pada situs NNI.

Hasil studi tersedia pada bagian publikasi kami: Hasil GINI 10-tahun.