Fortifikasi Pangan Dapat Mengatasi Masalah Kesehatan Masyarakat
Rangkuman dari “Micronutrient fortification of food and its impact on woman and child health: a systematic review”. Das et al. Systematic Reviews 2013, 2:67
Publikasi terbaru membuktikan bahwa fortifikasi menunjukan efektifitas terhadap kesehatan perempuan, anak dan bayi.
Penulis publikasi ini, diantaranya Prof. Zulfiqar Bhutta, ahli malnutrisi terkemuka di dunia, menyatakan bahwa fortifikasi pangan merupakan strategi kesehatan yang ampuh dan mutakhir dan memiliki daya cakup yang sangat luas dalam mengatasi permasalahan malnutrisi pada populasi yang berisiko. Strategi ini dapat dicapai dengan memaksimalkan jalur distribusi pangan yang tersedia, tanpa membutuhkan perubahan pola konsumsi masyarakat secara besar-besaran.
“Dibandingkan dengan intervensi nutrisi yang lain, strategi fortifikasi pangan menjadi alternative yang murah (cost-effective) dalam mempertahankan cadangan nutrisi dan status gizi, tentu saja bila dilakukan secara rutin.”
Disaat lebih dari 2 juta penduduk dunia saat ini mengalami defisiensi vitamin dan mineral, menurut data WHO, strategi fortifikasi pangan dapat memainkan peranana sangat penting dalam memperbaiki status kesehatan global, terutama diantara kelompok populasi yang rentan yaitu perempuan hamil dan menyusui serta bayi dan balita.
Mengingat publikasi terbaru ini sangat meyakinkan, penting untuk di tindak-lanjuti dengan bukti-bukti klinis dan penelitian serupa di Negara berkembang, terutama terkait langsung efek fortifikasi pangan terhadap morbiditas dan mortalitas.
Publikasi lengkap dari strategi fortifikasi pangan ini dapat di unduh dalam tautan berikut ini: Micronutrient fortification of food and its impact on woman and child health: a systematic review.