Probiotik dan Nutrisi pada Bayi dan Balita dari Perspektif Dulu, Kini dan Nanti
Rangkuman dari Lunch Symposium Nestle Nutrition Institute pada acara PIT IKA VI Solo
Dalam sesi simposia makan siang Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) VI pada 7 Oktober 2013 di Hotel Sunan Solo, Nestlé Nutrition Institute (NNI) menghadirkan pembicara internasional yakni Prof. Yvan Vandenplas, PhD, Chairman Gastroenterologi Committee ESPGHAN dan kepala unit gastroenterologi dan nutrisi dari Universitas Brussel, Belgia. Pada sesi ini, Dr. Badriul Hegar, PhD,Sp.A(K) bertindak sebagai moderator.
Prof. Vandenplas membawakan topik mengenai “Probiotics and Nutrition in Infants and Toddlers: Past, Present and Future Perspectives”.
Probiotik Pada ASI Mendukung Sistem Daya Tahan Tubuh
Tidak banyak yang mengetahui bahwa saluran cerna lebih dari sekedar organ metabolisme. Saluran cerna mempunyai peran penting dalam menjaga komunikasi dengan otak serta memodulasi sistem imunitas. Pada awal kehidupan, cara lahir seorang anak menentukan sistem imunnya di masa depan. Kelahiran per vaginam memberi kesempatan pada seorang anak untuk kontak dengan strain bakteri menguntungkan (probiotik) bifidobakteri dan lactobacilli, sementara anak yang mendapatkan formula bayi saluran cernanya lebih banyak didominasi oleh bakteroides yang merupakan bakteri oportunis. Selain itu, studi untuk melihat microbiome pada ASI menunjukkan bahwa ASI mengandung bifidobakteri dan lactobacilli, hal ini menunjukkan bahwa pemberian ASI dapat memodulasi mikroflora saluran cerna menjadi lebih sehat dan mendukung sistem daya tahan tubuh.
Efek Kesehatan dari Pemberian Probiotik untuk Bayi dan Anak
Prof. Vandenplas juga membahas bahwa penambahan bifidobakteri dan lactobacilli, melalui suplementasi, maupun diet pada bayi dan anak dapat memberikan efek positif pada kesehatan. Strain bifidobakteri dan lactobacilli merupakan strain yang banyak digunakan dan dipelajari dalam studi ilmiah. Beberapa manfaat kesehatan dapat dilihat dari 3 strain yang diangkat dalam seminar ini, yakni Bifidobacterium lactis, Lactobacillus rhamnosus, dan Lactobacillus reuteri. Ketiga strain probiotik ini telah terbukti dapat mencegah dan mengurangi diare rotavirus/nosokomial, infeksi, meningkatkan respon antibodi pada tubuh, mencegah konstipasi, kolik dan juga alergi.
Walau begitu, efek yang ditunjukkan dari setiap strain probiotik sangat spesifik, yaitu, tidak semua probiotik dapat memberikan efek yang sama. Sejauh ini, studi menunjukkan bahwa pemberian probiotik pada bayi dan anak aman dan tidak mempunyai dampak negatif pada kesehatan. Kesimpulannya, mikroflora yang sehat pada bayi akan mendukung sistem imun pada bayi.